Pengobatan Penyakit Kencing Manis Dengan Bahan Herbal

Hari
Pengobatan alternatif dengan ramuan tradisional merupakan pilihan alternatif yang banyak diminati masyarakat saat ini tidak hanyak dalam negeri di negara-negara maju pun pengobatan tradisional menjadi pilihan pengobatan yang sangat diminati. Penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal sebenarnya sudah lama digunakan oleh masyarakat. Hanya saja perkembangan kedokteran modern (barat) membuatnya hanya sebagai alternatif pilhan saja. Padahal sudah banyak bukti keampuhan dan khasiat herbal.
Disamping lebih ekonomis, herbal juga mempunyai efek samping yang sangat kecil. Dibawah ini 3 jenis tanaman obat yang bisa di jadikan sebagai alternatif pengobatan bagi penderita penyakit kencing manis.

1. mengkudu (Noni)
Buah Noni banyak ditemui di beberapa negara seperti, Australia, Selandia Baru, India dan lain-lain mempunyai nama yang berbeda di setiap tempat. Walaupun begitu, masyarakat di tempat-tempat ini masing-masing menggunakan buah ini sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit termasuk obat diabetes.

Misalnya di Kepulauan Karibia, buah Noni disebut pohon penahan sakit (pain killer tree) karena kegunaanya untuk meredakan rasa sakit seperti bengkak, terseleo, patah tulang, demam dan lain-lain. Sedangkan di Asia Tenggara, pohon yang sering disebut nnhau itu digunakan untuk mengobati penyakit mulut dan gusi. Masyarakat di Filipina percaya buah Noni dapat membersihkan usus terutamanya menghindari perut daripada parasit. Masyarakat Melayu baik yang berada di Malaysia maupun Indonesia menggunakan buah Noni untuk mengobati gangguan saat buang air kecil, batuk, pendarahan termasuk obat Kencing manis (diabetes). Sedangkan masyarakat Myanmar gemar pula memasak gulai buah yang masih muda dan buah yang telah matang akan dimakan mentah bersama garam.

Kesulitan dari noni adalah perlu metode khusus untuk mengekstraknya. Jumlah noni yang ada sebanyak 80 jenis pohon, dalam penelitian didapat hanya noni yang berasal dari tahiti (tahitian noni)yang mengandung Xeronine. Xeronine dapat meningkatkan perbaikkan sel secara signifikan sehingga secara bertahap dapat memperbaiki pankreas sumber penyakit diabetes (kencing manis).

2. Buah Pare (momordica charantia)
Tanaman pare yang dibudidayakan dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :
• Pare putih (pare gajih atau pare Bodas)
Pare putih buahnya besar, berbentuk bulat panjang, warnanya putih, dengan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar.

• Pare hijau (pare gengge atau pare kodok)
Pare hijau berukuran lebih kecil, berbentuk lonjong, dan permukaan kulitnya berbintil-bintil halus.

• Pare ular (pare belut)
Sedangkan pare ular berukuran sekira 60 cm panjangnya,berbentuk bulat,berwarna hijau dengan belang-belang putih mirip kulitular.Permukaan kulitnya halus, tidak ada bintil-bintilnya.
Pare sebagai obat diabetes - kencinga manis hanya untuk penderita diabetes - kencing manis yang masih dalam tahap ringan dan penyembuhannya tidak bergantung pada suntikan insulin. Biasanya, penderita pada tingkat ini masih memiliki kelenjar pankreas yang masih bisa menghasilkan hormon insulin. Diduga zatyang dapat menurunkan kadar gula darah dalam buah pare ini adalah sejenis glukosida, yaitu momordisin.

Pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Pare juga mengandung betakaroten yang sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus.
Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa yang membanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol.

Di beberapa negara terutama Jepang, Korea dan China, pare dimanfaatkan untuk pengobatan. Pare yang muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah. Bahkan diluar negeri Pare telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal kencing manis.
Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.
Meskipun pare bergizi tinggi, namun sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak dan wanita hamil. Karena anak-anak masih rentan terhadap pare, dikhawatirkan kadar gula anak akan anjlok.

Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi pare karena buah ini mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.
Cara membuat ramuan:
Buah pare diparut atau dihaluskan, lalu diambil ekstrak perasan buahnya. Perasan ini diminum tiga kali sehari sampai kadar gula darah kembali normal.

3. Yakon
Yakon, disebut juga dengan daun insulin, nama botaninya Smallanthus sonchifolia, tanaman asal Pegunungan Andes, Peru bisa sebagai obat diabetes - kencing manis (Yakon dibaca: yakong).
Tanaman ini memang baru dikebunkan di Indonesia kira-kira 2-3 tahun lampau sehingga namanya masih asing. Bandung dan Yogyakarta sentra pengembangan yakon. Umbi yakon berwarna cokelat berbentuk mirip singkong. Daging umbi putih kekuningan dan manis.
Bagaimana Yakon atau Smallanthus sonchifolia dapat mnejadi obat diabetes? Menurut Dr Sri Widowati, peneliti di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor, yakon kaya insulin yang unit-unitnya terdiri dari gula-gula fruktosa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tetapi difermentasi oleh usus besar. Oleh karena itu konsumsi yakon tak mungkin meningkatkan kadar gula dalam darah.

Efek hipoglikemik-penurun gula darah-yakon juga diuji oleh Manuel J. Aybar dari Departamento de Biologia del Desarrollo, Universidad Nacional de Tucuma, Argentina. Sebanyak 20 gram daun Yakon kering dilarutkan pada 200 ml air yang dididihkan selama 20 menit. Setelah dingin, ramuan disaring.

Lima daun arboloco-sebutan yakon di Kolombia-dijemur terbalik. Setelah kering, digerus hingga menghasilkan 15 gram. Serbuk daun tanaman itu dilarutkan dalam 600 ml air mendidih. Air berwarna hijau pekat itu diminum 3 kali sehari: pagi, siang, dan malam. Selain itu anda bisa rutin mengkonsumsi daun yakon.
Share on :