Inilah Kebiasaan Buruk Habibie

Hari
Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie, mengungkapkan kebiasaan "buruknya". Kalau sudah berpikir dan berbicara, ia sulit untuk berhenti. "Satu kali berbicara dan berpikir, tidak stop," kata Habibie saat membuka Klinik Khusus Ginjal RA Habibie Batam, Jumat (11/12/2009).

Kebiasaan itu, kata dia, merupakan turunan dari ibunya, Raden Ajeng Tuti Marini Habibie.

Dalam banyak kesempatan, moderator sering mengingatkan bahwa waktu berbicara mantan Ketua Otorita Batam itu nyaris habis. Seperti dalam pembukaan klinik yang diprakarsai ibunya kemarin, adik kandung Habibie, Sri Sudarsono, yang merupakan kepala klinik sampai harus mencolek pinggang kakaknya yang kala itu berbalut batik.

Begitu pula dalam pembukaan Silaturahmi dan Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Batam, moderator sengaja menghampirinya di podium, mengingatkan waktu yang dimilikinya sudah habis. "Ya... begini saya kalau sudah berbicara, susah berhenti," kata dia.

Meski berceramah sekitar dua jam, pria 74 tahun itu tetap segar. Berdiri tegap di hadapan sekitar 200 undangan, suaranya tetap lantang, tangannya menari-nari penuh semangat, dan bola matanya berputar-putar seakan turut bercerita.

Dengan gaya bicara yang komikal, ceramah mengenai model pembangunan Indonesia terasa tidak membosankan karena disampaikan dengan analogi ringan dan diselingi gurauan segar. Terbukti, tidak satu pun undangan yang meninggalkan ruangan selama mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Soeharto itu berceramah.

Di masa-masa awal sebagai Menristek, Habibie sering menyita waktu para menteri lain yang akan menghadap Presiden (waktu itu) Soeharto. Sebab, kalau sudah bicara, Habibie bisa berjam-jam, termasuk kepada Soeharto.

Akibatnya, banyak menteri yang harus menunggu giliran berjam-jam untuk bertemu Presiden. Maka dari itu, jika profesor konstruksi pesawat terbang ini harus melaporkan tugasnya, dia mendapat kesempatan pada jadwal paling akhir sehingga tidak mengganggu para menteri atau pejabat lainnya.
Share on :