Dampak Mie Instan Bagi Kesehatan

Hari
Dampak mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan. Mie Instan mengandung zat additive yang berdampak buruk bagi kesehatan, zat additive ini merupakan bahan campuran saat pembuatan mie instant atau selama proses pengolahan makanan lainnya agar makanan tersebut mempunyai sifat-sifat tertentu, hal ini tentu sangat merugikan kesehatan jika kita terus menerus atau mengkonsumsi makanan yang mengandung zat additive dalam waktu lama.

Disampung itu mie instant juga mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya yang berdampak buruk bagi kesehatan seperti yang terdapat dalam bumbu mie instant salah satunya adalah vetsin (MSG) , zat pewarna kuning dan bahan penambah cita rasa ( rasa ayam, rasa sapi, rasa udang dll) yang terdapat pada mie instant termasuk zat additive , Belum lagi styrofoam dalam mie Gelas yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.

Mie instant bahan utamanya seperti kita tahu yaitu terbuat dari tepung terigu, namun dalam proses pembuatannya dipakai juga minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil, dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazive (pewarna kuning).

Mie atau mie instant terdiri dari beberapa jenis : Ada mie instant, mie kering, mie rebus, mie basah dengan bahan baku utama terigu(gandum). Ada juga mie bihun yang terbuat dari bahan baku beras, mie soun terbuat dari bahan sari pati tepung kacang hijau atau terbuat dari campuran tepung terigu dan beras, tapioka, tepung soba atau kentang.

Namun seperti sering kita lihat mie instant merupakan jenis mie yang paling banyak disukai karena memiliki cita rasa berbeda dari masing-masing produk atau merek yang banyak beredar di pasaran. Baik mie instant dalam kemasan plastik polietilen maupun polistiren (styofoam) dalam bentuk cangkir, gelas maupun mangkuk. Sehingga banyak orang yang yang belum paham bahwa mie instant bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika di makan dalam waktu lama atau berturut-turut

Jika di lihat dari bahan baku pembuatan mie instan yaitu terbuat dari tepung terigu memang tidak tampak adanya bahaya pada makan ini, Tapi bahan campuran yang terdapat dalam mie instant itulah yang bisa berdampak buruk jika masuk dalam tubuh manusia. Terkadang bahan campuran yang terdapat didalam mie instant seperti natrium polifosfat dicampur guar gum. Termasuk bahan lain seperti karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi, dan asam malat memiliki fungsi tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan selama proses pengolahan .

Sedangkan pada Bumbu mie, terdiri dari garam, gula, cabai merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) dan bahan cita rasa seperti rasa ayam, rasa udang, rasa sapi juga banyak menggunakan additive.

Disamping itu Mie instan mengandung karbohidrat dan lemak karena dikeringkan dengan cara digoreng dengan minyak. Walaupun mie instan sebenarnya sedikit sekali mengandung protein, serat, dan vitamin.

Sedangkan pada bumbu biasanya mengandung banyak garam sehingga sangat kurang baik bagi penderita tekanan darah tinggi termasuk MSG /vetsin (monosodium glutamat) atau penyedap rasa. MSG bisa menyebabkan demam, rasa lelah, dan sakit kepala bagi yang sensitif terhadap MSG," Jelas dr Sonia Wibisono.

Makanan instan Umumnya hanya mengandung zat karbohidrat dan lemak saja, tanpa tambahan lauk atau sayuran. Sehingga tidak mencukupi asupan gizi.

"Jadi, sebaiknya jangan memakan makanan instan setiap hari. Sekali-sekali boleh kalau bisa, hanya sekali seminggu atau kurang. Karena tubuh membutuhkan variasi makanan untuk melengkapi gizi yang diperlukan," sambung dokter dr. Sonia Wibisono

Ketika hendak menyiapkan atau menyajikan mie instan, lanjut dr Sonia, sebaiknya tidak semua bumbu dituangkan atau dipakai. Secukupnya saja untuk mengurangi garam dan MSG yang masuk ke dalam tubuh. Sebaiknya tambahkan lauk seperti ayam atau telur dan sayuran ke dalam mie instan.

"Wajar jika mie instan disukai karena praktis, cepat, lezat, dan murah. Tapi tahukah Anda bahwa mie instan memiliki kandungan gizi yang sangat minim dan bahkan zat additive tak baik untuk wanita yang tengah hamil dan juga balita?," tanyanya.

Meski risiko akibat additive tak langsung kelihatan, namun menurut Arlene Eisenberg, dalam buku berjudul What to Eat When You`re Expecting, ibu hamil sebaiknya menghindari makanan yang banyak mengandung additive. Bagi balita, bahan-bahan yang sebenarnya tak dibutuhkan tubuh ini juga bisa memperlambat kerja organ-organ pencernaan.

"Efeknya sih pasti mengurangi kesegaran dan kecantikan. Karena kan tubuh kurang nutrisi dan mie instan itu banyak mengandung MSG-nya," tandas dr Sonia.

Kandungan utama mie adalah karbohidrat. Ada juga protein tepung dan lemak, baik dari mienya sendiri maupun dari minyak sayurnya.

"Jika dilihat komposisi gizinya, mie memang tinggi kalori. Namun sangat minim zat-zat gizi penting lain seperti vitamin, mineral, dan serat," jelas dokter kelahiran Jakarta, 11 Oktober 1977 ini.

Karena itulah, mie tak perlu dikonsumsi setiap hari. Cukup sesekali. Dan perlu ditambahkan sayuran seperti kol, sawi, tomat, brokoli, wortel, kecambah, udang telur, sosis, atau kornet.
Dari penjelasan di atas kita bisa mengambil hikmah bahwa semua yang kelihatan mudah dan praktis tidak berarti baik bagi tubuh kita. Ya kan ?
Share on :