
Namun Kang Ibing tidak pernah mengeluh, bahkan menurut Mega, dengan kelakarnya kang Ibing mengatakan dia sehat-sehat saja. "Ngapain, penyakit kok dipikirin," ucap Mega menirukan mendiang ayahnya
Mega mengungkapkan, beberapa menit sebelum pria bernama asli Rd. Kusmayatna Kusumahdinata meninggal, dia mengeluh karena merasa mual dan pusing-pusing, kemudian muntah.
"Bapak baru pulang dari Sumedang. Sehabis memarkirkan mobilnya di garasi ia kemudian buang air. Namun setelah itu mengeluh, sesak dan pusing bahkan sampai muntah. Persis di depan kandang domba, ia jatuh dan pinsan," jelas Mega.
Keluarga kemudian membawanya ke RS Al-Islam, namun dokter yang menanganinya, lanjut Mega, menyatakan kang Ibing telah meninggal.
Jenazah pentolan Grup D'Kabayan itu akan dimakamkan di Gunung Puyuh Sumedang. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka, di Jalan Kencana Wangi No.70, Komplek Pandan Wangi Kelurahan Buahbatu, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, sekitar pukul 08.00.
Banyak kesan yang mendalam melekat di hati Mega dan kedua saudaranya, Dikdik dan Diane, serta istri Ny. Wahyuningsih.
"Bapak adalah sosok yang low profile dan sangat sayang, tidak saja kepada keluarga tetapi kepada semua orang yang dikenal dan dijumpainya," tutur Mega.