Gunung Merapi Meletus pukul 17.02 WIB, Mbah Maridjan Tewas

Hari
Akhir gunung merapi meletus pada selasa pukul 17.02 WIB. Mbah marijan Kuncen gunung merapi ikut tewas akibat semburan awan panas yang ditimbulkan letusan gunung merapi. Kuncen Gunung Merapi itu ditemukan Tim SAR telah meninggal dunia. Mbah Maridjan meninggal dalam posisi sujud. Selain Mbah maridjan ada puluhan warga lainnya yang juga ikut tewas.

Semua orang di dalam rumah Mbah Maridjan yakni sebanyak empat orang tewas karena hembusan awan panas (wedhus gembel) Gunung Merapi. Korban sulit diidentifikasi karena kulit melepuh. "Makanya sekarang sedang diidentifikasi di RS Sardjito," terang Yuni.

Semburan awan panas mencapai ketinggian 1,5 kilometer. Hingga kini, warga di sekitar lereng Merapi sedang dievakuasi untuk menghindari hujan abu yang panas.

Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono menyebut proses ini adalah awal dari erupsi atau letusan. "Awal erupsi terjadi pukul 17.02 WIB," tegas Subandrio kepada Tribunnews.com saat dihubungi dari Jakarta.

Erupsi adalah bahasa ilmiah meletus. Surono juga menjelaskan bahwa erupsi terjadi dua kali, yakni pukul 17.02 WIB dan 17.23 WIB.

Menurut laporan warga yang berada di lereng selatan, sempat terdengar suara letusan. Warga selanjutnya hanya bisa melihat asap tebal hitam sangat tinggi. "Awan panas mencapai 1,5 kilometer tingginya," tegas Surono.

Saat ini proses evakuasi terus berjalan. Hujan abu hingga pukul 20.00 WIB terus terjadi. Hujan abu melebihi batas aman bencana, yakni 10 kilometer. Bahkan, masyarakat yang berada lebih dari 20 kilometer hingga kini juga mengalami hujan abu.
Share on :